Berbagai layanan perbankan diberikan bank kepada nasabahnya demi
kepuasan pelanggan. Salah satunya layanan yang mulai banyak diirik
masyakarat ini adalah layanan internet banking. Dengan layanan
ini,nasabah dapat melakukan berbagai macam transaksi perbankan dengan
lebih mudah , hanya dengan koneksi internet semata. Hal ini mempermudah
para nasabah, terutama mereka yang selalu sibuk dalam mengelola keuangan
mereka.
Penggunaan akses internet dalam layanan ini mengharuskan keamanan
data selalu terjaga dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena
itu layanan jenis ini menggunakan berbagai metode keamanan untuk
menjaga privasi dan data nasabah. Pengamanan yang dilakukan biasanya
meliputi penggunaan Secure Socked Layer(SSL),kriptografi,kunci
public,dan digital signature. Namun apakah dengan semua pengalaman ini
layanan ini sudah 100% aman ?
Kalau menurut saya ada beberapa cara hacker menembus keamanan bank, yaitu :
1. dengan menggunakan IP dari bank tersebut ( caranya kita pinjam
telepon dari bank lalu tlp ke no kita dengan menggunakan IP deteksi
jika sudah kita tau IP dari bank itu sendiri )
2. menggunkan aplikasi yang biasa dipakai yaitu backdoor
3. masuk ke bank tersebut tapi jangan lupa bawa senjata yang ampuh…
tapi itu hanyalah sebuah gambaran , biasanya hacker dengan
mempelajari sistem keamanan Bank tersebut. Lalu mencari celah agar bisa
masuk kedalam sistem, mengontrol, memanipulasi, bahkan menguasi sistem.
Tentu saja sistem tersebut terhubung ke internet, kalau tidak terhubung
hacker tidak akan bisa berbuat apa apa.Yang pasti orang yang berhasil
masuk kedalam sistem mereka termasuk hacker yang cerdas dan profesional.
Misalnya anda punya rekening di bank, saldo anda cuma 5 ratus ribu
rupiah, jika anda bisa masuk kedalam sistem mereka lalu anda menambahkan
3 angka nol lagi (atau lebih) disebelah kanan saldo anda … bayangkan
uang anda jadi berapa? hehehe…
Tapi itu semua gak gampang, sistem keamanan bank sekarang sangat
ketat, paswordnya mereka tidak seperti pasword kita, dalam sistem
keamanan bank ada istilahnya “pasword berlapis”, yaitu pasword dalam
pasword. Jika seorang hacker berhasil mencrack satu pasword maka ia juga
harus berusaha menembus pasword kedua, ketiga, keempaat, dst. Coba
bayangkan bila bank membuat 7 lapis pasword(atau lebih), dengan 12
panjang karakter dalam satu pasword. Pasti butuh bertahuan tahun untuk
bisa menebak semua paswordnya.
Lagi pula hacking itu adalah tindakan kriminal, anda bisa dijerat
hukum jika ketahuan. Sekedar belajar saja tidak apa apa, tetapi jangan
digunakan untuk tujuan jahat. Apakah anda tahu bahwa pihak bank juga
punya ahli ahli hacking yang profesional, mereka digaji untuk menguji
sistem keamanan bank mereka dan mengevaluasi keamanan mereka.
Lalu bagaimana cara untuk menlindungi/meningkatkan keamanan sistem
di perbankan,tentunya bukan hanya dari pihak bank , namun juga nasabah
dan pusat bank indonesia juga harus bekerja sama
Pihak Bank :
- Melengkapi ATM dengan pengaman tambahan seperti anti-skimmer, pad cover dan kamera CCTV
- Mengganti teknologi kartu dari magnetic stripe ke chip card
- Memeriksa mesin ATM secara berkala, terutama adanya pemasangan alat-alat penyadap PIN
- Meningkatkan monitoring terhadap transaksi-transaksi yang mencurigakan
- Mengaudit sistem keamanan secara rutin
- Mengedukasi dan mengingatkan nasabah akan pentingnya menjaga keamanan PIN
- Menyiapkan strategi keamanan jangka pendek, menengah dan panjang